FAKTA PENTING TENTANG KRISIS PALESTINA

1- Palestina ditaklukkan oleh Umar tahun 15 H/636 M. Di sana sudah ada masjid al-Aqsha, kiblat pertama, tempat isra’ dan mikraj Nabi serta tanah suci ketiga. Ketika penyerahan kunci, Umar tidak mau shalat di gereja, lalu Umar meminta Petrik menunjukkan tempat untuk shalat. Sebongkah batu cadas (Shakhra’), tempat dimana Ya’qub (Israel) mendapat firman dari Allah. Di situlah ‘Umar shalat, yang diikuti oleh kaum Muslim, dan di situlah beliau mendirikan masjid, yang dikenal sebagai masjid ‘Umar.

2- Dalam perjanjian ‘Umar dengan Petrik – Pimpinan tertinggi Gereja Palestina (al-‘Ahdah al-‘Umariyyah) tahun 15 H/636 M, dinyatakan bahwa orang Kristen dilindungi agama, tempat ibadah dan kehormatan mereka. Sementara tak seorang pun Yahudi boleh mendiami kawasan Iliya’.

3- Masjid Qubbah as-Shakhra’ (batu cadas) dan masjid al-Aqsha sendiri sebenarnya dibangun oleh Khalifah ‘Abdul Malik bin Marwan saat tiba di al-Quds pada tahun 66 H/685 M.

4- Ada juga masjid yang disebut Masjid al-Burraq, menempel di bagian barat masjid al-Aqsha, yang merupakan bagian dari dinding sebelah Barat. Masjid ini juga disebut Tembok Ratapan, karena Yahudi biasa ziarah ke sana.. Di situlah, para Nabi dahulu menambatkan Burraq, yang biasa ditunggangi oleh para Nabi.

5- Pada saat Perang Salib, Perancis menguasai Palestina. Orang Yahudi dikumpulkan di sinagog, kemudian mereka dibakar di sana. Maka sejak Perang Salib, keberadaan orang Yahudi di Palestina habis. Jumlah mereka sampai tahun 566 H/1170 M hanya 4 orang di al-Quds (Hasan Hallaq, Mauqif ad-Daulah al-‘Utsmaniyyah min al-Harakah as-Shahyuniyyah, hal. 76). Tentara Salib menguasai al-Quds selama 88 tahun (492-873 H/1099-1187 M), hingga dibebaskan oleh Shalahuddin.

6- Yahudi masuk di Palestina melalui Mandat Inggeris yang telah menyepakati Perjanjian Sykes-Picot (1335 H/1916 M). Kemudian diikuti dengan pernyataan Lord Balfour yang dikenal dengan Janji Balfour (2 November 1917 M), yang menjanjikan adanya negara Yahudi.

7- PBB, tanggal 29 Agustus 1947, memutuskan membagi Palestina, sebagian untuk Yahudi dan sebagian lagi untuk Arab. Pada tanggal 14 Mei 1948, perwakilan Yahudi mengumumkan berdirinya Negara Israel. Jadi, Inggerislah yang berada di belakang berdirinya Negara Israel.

8- Klaim Yahudi atas Palestina ini ditolak sendiri oleh Organisasi Agama Yahudi. UU Halasha (UU Agama di kalangan Yahudi) dengan tegas menolak masuknya orang Yahudi ke Jabal Muqaddas (al-Quds) hingga datangnya al-Masih Yahudi. Inilah yang diserukan oleh Ribbi Maemon yang hidup di Andalusia abad ke-12 M, juga Ribbi Abraham Hacohen.

9- Masalah Palestina, bukan soal perbatasan apakah 1967 atau setelahnya, tetapi masalah keberadaan Yahudi, setelah pengumumannya atas Negara Israel tahun 1948 M. Maka, solusinya adalah dienyahkannya Yahudi dari Palestina, dengan Khilafah.

(dari berbagai sumber)